Museum Petilasan Mbah Maridjan adalah salah satu destinasi wisata fenomenal di Yogyakarta. Bukan lantaran tempatnya, melainkan kilas sejarah ‘besar’ di balik kemunculan tempat tersebut. Untuk mengunjungi tempat ini, Anda bisa menggunakan Jeep yang mengakomodasi tur ke kawasan Merapi dan sekitarnya.
Erupsi Besar Merapi 2010
Keberadaan Museum Petilasan Mbah Maridjan tak terlepas dari erupsi Merapi yang besar pada 2010 silam. Letusan itu bahkan disebut-sebut sebagai yang terdahsyat dalam sejarah erupsi Merapi selama 100 tahun terakhir. Ratusan korban jiwa berjatuhan, dilaporkan setidaknya ada 353 orang. Salah satu korban itu tak lain adalah Mbah Maridjan, Sang Juru Kunci Merapi.
Kenangan dan Penghargaan
Adapun koleksi Museum Petilasan Mbah Maridjan berupa benda-benda yang terkena hembusan awan panas atau wedhus gembel Gunung Merapi pada erupsi 2010 lalu. Salah satu benda tersebut yang cukup menarik perhatian adalah gamelan yang terkena awan panas. Beragam benda lain yang hancur atau meleleh akibat awan panas tersebut menjadi bukti yang tak terbantahkan dan meyakinkan pengunjung bahwa Merapi memang ‘tak pernah main-main’ saat ‘sedang berhajat’ alias erupsi.

Antara Wisata Edukasi dan Religi

Di satu sisi, benda-benda peninggalan itu menjadi sarana edukasi akan pentingnya pengetahuan hidup di kawasan gunung berapi, khususnya Merapi. Di sisi lain, koleksi-koleksi museum memberikan pelajaran hidup bahwa jika Tuhan telah berkendak, maka jangankan benda, makhluk-Nya pun bisa turut lenyap.

Cara Berkunjung

Sementara itu, untuk mengunjungi Museum Petilasan Mbah Maridjan, Anda bisa menggunakan kendaraan bermotor atau mobil. Namun, jika Anda ingin lebih puas menikmati panorama alam Merapi, order Jeep Merapi adalah solusi terbaik. Tidak sedekar naik Jeep, tetapi Anda akan dibawa mengunjungi tempat-tempat menarik di kawasan gunung Merapi—termasuk museum tersebut. Tersedia beragam paket tour mulai dari short hingga long. Tentu, Anda tinggal memilih sesuai isi kantong dan kebutuhan. (y)